Sabtu, 10 November 2018

Karirku di Pertambangan


-->
Bermula saat mendapat peluang kerja di perusahaan yang katanya penghasilan karyawan cukup lumayan dan populer, aku memulai karir di pertambangan awal februari 2014. Merasa sedikit nerveous dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, aku berusaha mengumpulkan semangat agar menstabilkan pikiran. Berbekal petuah Hendry Ford tentang sukses menjadi orang besar, setiap kesulitan terlihat seperti suatu tantangan. “ketika semua terlihat berlawanan denganmu, ingatlah bahwa pesawat terbang selalu melawan angin, bukan mengikuti arus angin” *HendryFord.

Bisa dibilang bernasib baik karena dibimbing dalam departemen inti bisnis proses perusahaan, yaitu Plan Production And Control Departement atau familiar disebut Engineering yang biasanya dipenuhi oleh lulusan teknik pertambangan.

Terhitung fresh graduate di 6 bulan pertama aku belajar basic pertambangan dari awal, bisnis proses yang dimulai dari penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan (feasibility study), kontruksi, penambangan, pengolahan, pengangkutan, penjualan dan pasca tambang (reklamasi dan revegetasi). Program yang padat makin menambah gairah meski tidur hanya beberapa jam antara 1/3 malam sampai waktu shalat subuh. Waktu malam yang biasanya digunakan untuk santai atau sekedar canda gurau bareng teman berubah menjadi kelas belajar tambahan yang dijadwalkan untuk mempelajari software Minescape.

Minescape?  Aplikasi yang tak asing bagi seorang engineer tambang, tapi cukup membingungkan bagi pemula yang buta dengan penambangan. Aku sedikit mudah dalam memahaminya karena banyak kesamaan dengan software Autocad untuk kontruksi yang dulunya digunakan dalam merancang sistem jaringan listrik dalam perkuliahan.

Masa orientasi yang penuh challenge dan kejutan kadang membuat suhu badan naik turun layaknya pasar saham yang fluktuaktif, disamping padatnya tugas-tugas tambahan aku juga harus belajar lebih giat dari teman lain yang lebih dulu menyenyam pendidikan di teknik tambang. Alhasil berkat usaha yang berkelanjutan dan do’a mengantarkanku dalam kelulusan saat assessment diakhir bulan ke 6.

Perjalanan karir berlanjut hingga di tahun ke-2 dan saat itu bisnis batubara sedang mengalami masa sulit. Subtitusi sumber energi terus meningkat, penggunaan batubara dunia menurun dan digantikan dengan sumber energi yang jauh lebih murah serta terbarukan. Banyak perusahaan menurunkan produksi dan efisiensi besar-besaran akibat biaya eksploitasi dan pengupasan tanah penutup tidak sesuai dengan harga penjualan produk batubara yang rendah. Pengurangan karyawan salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan agar perusahaan tetap menghasilkan produk dan menyisakan beberapa karyawan multitasking sambil berharap trend batubara akan meningkat ditahun berikutnya.

Diawal 2017 aku coba kembangkan balik keilmuan elekto yang lumayan lama kutinggalkan. Berbekal ingatan kecil semasa kuliah dan tekad mencari suasana kerja baru, saya ikut seleksi sertifikasi keahlian dibidang industri yang dilaksanakan kementrian tenaga kerja Jakarta. Alhamdulillah ternyata allah mendengar do’a hambanya yang masih sering menunda shalat ini.. hmmm miris. Surat resign segera aku ajukan dangan alasan ingin mencari tantangan baru. Jelas saja orang yang mendengarnya senyum terkesima karena alasan purba untuk dunia masa kini. Sebelunya aku ucapkan apresiasi terdalam untuk Trakindo Group yang mendidik dan memfasilitasi karyawannya dengan luar biasa.

Selama 3 bulan pendidikan di Bekasi aku lulus dengan kompeten untuk keahlian PLC Industri dan berharap segera bekerja di industri-industri besar Jakarta. Alhasil tawaran kerja datang dari perusahaan hilir migas yang berkantor di Jakarta barat. Perusahaan ini memiliki fasilitas refinery canggih dan bisa dibilang salah satu terbesar di Indonesia. Melakukan supervisi diarea SPBB dan SPBU cukup menantang karena penerapan SOP dan safety yang ketat. Bekerja di area high risk mengharuskan pekerja dapat mengidentifikasi kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman karena bahaya yang dapat mengancam jiwa.

Berselang hanya beberapa bulan terdengar kabar dari sektor pertambangan batubara yang mulai membaik. Harga batubara dunia meningkat akibat regulasi pemerintah China memangkas produksi dalam negerinya sebanyak 500 juta ton selama 5 tahun kedepan. China melakukan pengurangan jam kerja penambang dari 330 hari pertahun menjadi 276 hari pertahun saja. Amerika sebagai konsumen terbesar kedua didunia juga meningkatkan impor emas hitam hingga 3 kali lipat di akhir tahun 2017. Korea Selatan dan Korea Utara juga memengaruhi permintaan batubara. Penambahan reaktor nuklir mereka membutuhkan volume pendingin dalam jumlah yang besar, dimana batubara sebagai bahan bakar mesin pendingin yang efektif.

“The apple never falls far from the three”, pribahasa yang cocok untuk menggambarkan perjalanan karir ku. Hiruk-pikuk dunia pertambangan kembali saya jalani di negeri tercinta. Keluar masuk pulau Jawa dan Kalimantan, menyusuri jalan di pedalaman hutan yang kaya dengan hasil alam. Berharap rezeki yang berkah, ilmu yang bermanfaat dan bisa survive di perusahaan kali ini. Amin ya rabbal ‘alamin. Bismillah..