Jumat, 29 November 2013

Bilangan Kompleks Bentuk Rectangular dan Polar

Postingan ini menjelaskan tentang salah satu teori penting yang harus dipahami oleh mahasiswa teknik listrik. Diperlukan pada analisa rangkaian listrik AC untuk merepresentasikan nilai dan bentuk tegangan serta arus suatu rangkaian tunak sinusoidal. Bisa dibayangkan apabila teori ini tidak dikuasai, sudah pasti soal-soal tentang rangkaian tidak dapat diselesaikan. Let's we learn together..

Bilangan Kompleks
Bilangan Kompleks merupakan suatu bilangan yang memiliki komponen nyata dan komponen imaginer. Dapat dituliskan :
                        V = a + jb
Dimana, a = bilangan nyata
                b = bilangan nyata
                j = bilangan imajiner

Secara grafis dapat dilihat pada gambar 1, bilangan nyata terdapat pada sumbu nyata (X) dan bilangan imajiner terdapat pada sumbu imajiner (Y).  Bentuk representasi ini disebut bentuk sudut siku (rectangular).
Gambar 1

Keterangan :
ρ = garis yang terbentuk dari titik awal ke titik V
α = sudut yang terbentuk dari garis ρ dengan sumbu nyata X

Bilangan Kompleks Bentuk Polar (Fasor)
Bentuk Polar merupakan bilangan kompleks yang diturunkan dari bentuk rectangular (sudut siku).
a = ρ.cosθ  dan  b = ρ.sinθ
V = a + jb
V = ρ cosθ + j ρ sinθ
V = ρ (cosθ + jsinθ)
Persamaan bentuk polar nya yaitu:





Mengubah bentuk Sudut Siku (Rectangular) ke bentuk Fasor (Polar) dan sebaliknya
Ada beberapa persamaan pokok yang harus dihafal untuk melakukan perubahan pada bilangan kompleks, yaitu merubah bentuk rectangular ke bentuk polar maupun sebaliknya. Berikut persamaan2 nya :

-         - Transformasi bentuk Polar ke Rectangular
-          -Transformasi bentuk Rectangular ke Polar

Persamaan transformasi bentuk rectangular ke polar yang terlalu banyak menyulitkan kita untuk menghafalnya. Tetapi tidak sesulit yang dilihat, cukup pahami persamaan rectangular berdasarkan letak quadran pada koordinat kartesius. Persamaan bentuk rectangular untuk masing-masing quadran dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


4 Quadran pada koordinat kartesius
Quadran I
Quadran II
Quadran III
Quadran IV
Penjumlahan, Perkalian dan Pembagian Bilangan Kompleks

1. Penjumlahan
Dalam operasi penjumlahan bilangan kompleks menggunakan bentuk Rectangular
V1 = a1 + jbdan V2 = a2 + jb2
V1 + V2 = (a1 + a2) + j(b1 +b2)
Contoh :
Jumlahkanlah bilangan kompleks dibawah ini
A = 3 + j5 , B = 4 – j8
Jawab :
A + B = (3 + 4) + j(5 – 8)
A + B = 7 – j3

2. Perkalian
Untuk operasi perkalian bilangan kompleks lebih mudah jika menggunakan bentuk Polar
ρ1 = a < θ1 dan ρ2 = b < θ2
ρ1 . ρ2 = (a . b) < (θ1 + θ2)
Contoh:
Lakukan perkalian pada bilangan kompleks berikut
ρ1 = 15 < 30, ρ2 = 20 < 450
Jawab :
ρ1 . ρ2 = (15.20) < (300 + 450)
ρ1 . ρ2 = 300 < 750

3. Pembagian
Pada operasi pembagian bilangan kompleks lebih mudah menggunakan bentuk Polar, sama halnya saat operasi perkalian
dan

Contoh:
Lakukan pembagian untuk bilangan kompleks berikut
A = 15 < 30, B = 20 < 450
Jawab :



Contoh Soal Penggunaan Bilangan Kompleks Pada Rangkaian Listrik
Dalam menyelesaikan soal rangkaian listrik kita harus menguasai perubahan/ transformasi bentuk bilangan kompleks (rectangular ke polar atau sebaliknya), karena untuk menyelesaikan satu soal rangkaian listrik akan membutuhkan perubahan bentuk bilangan kompleks agar dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berikut contoh soal serta penyelesaiannya agar pembaca dapat lebih memahami penggunaan bilangan kompleks pada rangkaian listrik.


Hitunglah besar arus I yang mengalir pada rangkaian
Penyelesaian
*NOTE
  • Setiap operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan kompleks gunakan dalam bentuk Rectangular (sudut siku)
  • Setiap operasi perkalian dan pembagian bilangan kompleks gunakan dalam bentuk Polar (fasor)

27 komentar:

Unknown mengatakan...

Tulisan yang bagus dan penjelasannya mudah dimengerti, terimakasih.

Unknown mengatakan...

blognya menarik,. dan bermanfaat,. makasih :)

Tutorial Membuat Sitemap mengatakan...

pas banget...

Unknown mengatakan...

trimakasih bt pnjelasan yg baik..

Anonim mengatakan...

thanks kaka

Unknown mengatakan...

Thanks Gan, besok Sya QUIS dan insyallah saya Paham dengan Postingan agan, terimakasi Banyak :)

Unknown mengatakan...

terima kasih...
membantu sekali...

Rochmad G.Saputra mengatakan...

thnks gan.... sangat membantu. singkat padat jelas (y)

Anonim mengatakan...

Terima kasih, postingnya bermanfaat. Mohon izin copas ya mas..

AbhiboyZ mengatakan...

penjelasanya cukup detail. Great job..

Unknown mengatakan...

terima kasih blog nya sangat membantu untuk tugas lab ^^

Anonim mengatakan...

mantap lek, sugoii

randi mengatakan...

thanks gan atas ilmunya. sangat bermanfaat untuk di mengerti.

Unknown mengatakan...

mau nanya nih, kalau pakai calculator casio yang merk FX350ES bisa ga ya?

Runaldy Sahputra mengatakan...

bisa mbak, asalkan kalkulator science. krna buat nyari nilai cos, sin, tan, arctan yg bukan sudut istimewa mesti pake alat bantu hitung

Unknown mengatakan...

Maaf mau nanya kak kalau hasil 14,317 dari mana yah makasih kak hehe.

Runaldy Sahputra mengatakan...

nilainya dr perubahan rectangular (14 + j3) menjadi polar. pake rumus di tabel 'transformasi bentuk rectangular ke polar'. 14+j3 = akar 14^2 + 3^2 = akar 196 + 9 = akar 205 = 14,317

Unknown mengatakan...

Kak, infonya sangat bermanfaat
saya mengulang mata kuliah karena gak ngeh materi ini
semoga bisa lulus mata kuliah ini

my moonn mengatakan...

mantap gan. Sangat membantu ^^ Thanks so much.

Unknown mengatakan...

12.09 derajat itu darimana mas?

Runaldy Sahputra mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Runaldy Sahputra mengatakan...

Mengacu ke tabel 'transformasi bentuk rectangular ke polar'. Karena itu termasuk persamaan dalam quadran 1, jadi sudut alfa = arch tan 3/14 = 12.09 derajat

Elf mengatakan...

kalau misalnya dalam bentuk Rec nya 32+4j/167 itu bisa ga diubah ke bentuk polar?

Mas Much mengatakan...

yes, akhirnya gua paham betul, mantul bos

Unknown mengatakan...

Terimakasih sangat bermanfaat, izin share ya:)

Unknown mengatakan...

kak bagaimana caranya menghitung nilai arus yang mengalir pada r1 dan r2 pada contoh soalnya itu kak

Unknown mengatakan...

kak mungkin bisa membantu kak bagaimana cara menghitung arus yg mengali pada r1 dan r2 pada contoh rangkaian itu kak dari data hasil pengoperasian tersebut

Posting Komentar